Tuesday, February 26, 2008

Seiko Black Monster (SKX779)


Inilah arloji yang sempat (bahkan mungkin masih) menjadi fenomena di kalangan pecinta arloji, terutama di forum2 seperti Timezone dan SCWF. Selalu disebutkan bahwa Seiko Monster ini adalah best bang for the buck atau best buy apabila dilihat dari harganya yang hanya sekitar USD 200, dibandingkan dengan kualitasnya. Seiko Monster ber-movement caliber 7s26 ini adalah generasi ke-4 dari evolusi Seiko Diver Automatic. Generasi pertama ditandai dengan hadirnya diver bermovement caliber 6217, dilanjutkan dengan caliber 6309/ 6306 (untuk market Jepang), lalu kemudian caliber 7002.


Setelah berkali-kali membaca review dan comment2 positif di berbagai forum arloji, akhirnya saya juga "keracunan" dan penasaran sekali dengan arloji ini. Berusaha mencari kesana kemari sekian lama, akhirnya saya mendapatkan-nya di daerah Pasar Baru. Di toko itu hanya tinggal 2 buah Seiko Monster yang tersisa, yaitu Black Dial dan Orange Dial. Tanpa berpikir 2 kali, langsung saya putuskan untuk ambil keduanya (walaupun akhirnya saya jual lagi yang orange karena kurang sreg dengan warnanya):-). Sekarang klo dipikir2, pingin juga untuk punya lagi yang orange untuk sekedar punya.
Acapkali Seiko Monster ini biasanya dibandingkan atau di-review dengan Diver2 buatan Swiss seperti Doxa Sub dsb. Mungkin bukan movement yang dibandingkan, karena memang caliber 7s26 adalah "kasta" paling rendah dari movement automatic yang sekarang diproduksi oleh Seiko. Walaupun sebenarnya movement ini di klaim sangat reliable dan bahkan bisa terus berjalan selama 20thn tanpa servis!
Hal yang sering menarik perhatian para penggemar arloji (termasuk saya) adalah design & kualitas casing, bezel dan bracelet-nya.



Casing terbuat dari all stainless steel dan berdiameter sekitar 43mm without crown membuat tampilan arloji ini menjadi sangat eye catching. Dengan penggunaan jarum yang bisa dibilang "nyeleneh" dan index2 yang sangat besar, jelas membuat arloji ini menjadi tidak biasa. Bahkan di suatu review yang saya pernah baca, dikatakan "you dont even need a flashlight when you wear this watch in very dark area" :-) Memang, cahaya yang dihasilkan oleh superluminova-nya terbukti sangat terang. Crown dengan model screw-in dibuat untuk membuat arloji ini kedap air. Di dial tertulis Diver's 200M, tapi saya belum pernah dengar ada yang pernah menguji sampai kedalaman tersebut. Pernah suatu ketika ada seorang anggota forum yang membawa arloji ini untuk scuba diving dengan crown yang lupa di screw-in, tapi dari ceritanya arloji ini berhasil selamat dan tidak kemasukan air sama sekali.


Berlanjut ke bezel, bezel yang digunakan adalah unidirectional dengan 120 cliks. Design bezel juga sangat menarik dengan arabic number untuk tiap kelipatan 15 menit. Bahkan teman saya pernah berkata kalau bezel arloji ini menyerupai pembuka kaleng makanan. hehehe... Yang sangat menarik dari bezel ini adalah pergerakannya yang sangat halus dan sangat mudah. Gerigi di pinggirannya di design agar memudahkan grip tatkala menggunakan diving suit.


Beralih ke rantai/bracelet, rantai dibuat dengan design yang sangat nyaman di tangan dan terdapat diver extension untuk digunakan dengan diving suit. Walaupun ada juga yang mengatakan bahwa design bracelet ini termasuk hairpuller atau sering membuat bulu2 di tangan tertarik.:-) Kualitas rantai-nya sangat baik, bahkan terlalu baik untuk arloji seharga ini. Kalau kembali melihat ke review2 yang pernah saya baca (lagi2 based on review nih..) dikatakan bahwa rantai dengan kualitas ini hanya didapatkan pada arloji2 seharga USD 1,000 keatas.


Overall, saya akui kalau Seiko ini memang layak untuk dimiliki. Mungkin kalau di dial-nya tertulis Swiss Made dan tidak ada embel2 Seiko, arloji ini gak akan terbeli hanya dengan USD 200.
Memang itu hanya review dari orang2 yang bisa saja sudah jatuh cinta dengan merk Seiko. Tapi kalau kita perhatikan, kebanyakan kolektor kolektor diluar sana yang menyimpan arloji sekelas IWC, Zenith, ataupun JLC, pasti menyisipkan Seiko ini dalam koleksinya. Beda dengan saya, sebelum punya Zenith, IWC atau JLC, Seiko Monster dulu juga gapapa lah.. hehehe..

Sunday, February 24, 2008

(Sold) Rolex 1601 circa 1963


Pertama kali melihat Rolex ini, saya langsung tertarik kepada warna dial dan bezelnya. Fluted bezel dan crown berbahan rose gold dikombinasi dengan dial berwarna hitam merupakan kombinasi yang sangat enak dipandang (menurut saya lho..). Rolex ini ber-movement 1570 yang sudah ber-sertifikasi chronometer. Kondisi movement sangat baik, dengan akurasi dan power reserve yang masih sangat prima. Yang menarik dari arloji ini adalah dasar plat tanggalannya yang juga berwarna semu rose gold. Saya kurang tau ini diakibatkan oleh proses aging, atau memang dari sananya sudah begitu. Warna ini merata di semua posisi tanggal. Menurut pendapat seorang rekan, hal ini diakibatkan oleh proses aging. Hari ini saya "tour" bersama 2 orang rekan penggemar arloji antik, kami menjelajahi tempat2 penjualan arloji vintage di Jakarta Selatan. Respon yang diberikan ternyata cukup mengejutkan (klo gak mau dibilang membuat saya lumayan ge-er.. hehehe..), tidak sedikit yang tertarik kepada arloji ini dan menanyakan hal yang sama.. "rose gold ya? mau jual gak?" .:-) Selebihnya, Rolex ini sama dengan 1601 biasanya, movement 1570 yang terkenal "badak", non quick set date,dst. So, just enjoy..!!


Sold

Sunday, February 17, 2008

(SOLD) Rolex Datejust 16220


Rolex Datejust 16220 ini dibeli pada tahun 2002, dengan serial K. Bezel stainless steel dengan dial berwarna putih dan applied roman index berwarna silver. Rantai yang digunakan adalah jubilee tebal dan masih dilengkapi dengan mata rantai tambahannya. Menggunakan kaca sapphire crystal, dan movement cal.3135 31 jewels high beat (28,800 BPH). Movement cal.3135 terkenal dengan akurasi dan durability-nya yang sangat baik. Kondisi sangat MINT dilengkapi dengan box, tag, COSC certificate, mata rantai tambahan,dan surat2 lainnya.


Sold

Friday, February 15, 2008

Tissot Navigator Vintage circa 1970


Tissot navigator ini menarik perhatian saya karena warna patina pada jarum dan indeks-nya. Warna patina tersebut sangat merata dan sangat berkesan vintage. Disamping itu warna dial dan kondisi arloji secara keseluruhan juga masih baik. Bezel masih utuh, dan dial masih sangat bersih dari aging spot. Yang juga menarik perhatian adalah dial yang berwarna chamelleon (bunglon). Apabila terkena sinar, dan dilihat dari sudut tertentu warna dial yang tadinya hitam akan berubah menjadi hijau lumut. Jarum detik yang digunakan berwarna orange terang.

Sayangnya pada waktu saya servis arloji ini, akibat kekurang hati2an dari bapak yang men-servis, cat pada jarum second menjadi sedikit terkelupas. Hal ini disebabkan karena faktor usia arloji yang sudah lebih dari 37th, sehingga cat-nya mudah sekali terkelupas. Sangat disayangkan, tapi mau gimana? Gak mungkin juga saya ngomel2, karena gak akan membuat arloji ini jadi bagus lagi.. :-) Toh masih tetap bagus dan saya sudah terlanjur sangat menyukai arloji ini. Anggap aja sedikit kerusakan itu sebagai penanda bahwa arloji ini well used (hehehe... berusaha menghibur diri nih). Karena tadinya kondisi arloji ini bisa dikatakan sangat istimewa, perfect tanpa cacat!.


Tuesday, February 12, 2008

Seiko Sportsmen cal.6602B circa 1969


Dari beberapa arloji Seiko yang saya miliki, hanya Seiko ini yang memiliki movement manual wind dengan cal.6602B. Saya belum mendapatkan banyak informasi tentang seri ini. Dari serial numbernya diketahui bahwa Seiko ini dibuat pada September 1969. Saya suka karena jarumnya yang dauphine dan semuanya masih orisinil, bahkan mikanya.


Saya dapatkan Seiko ini dari seseorang yang bisa dikatakan "pakarnya" Seiko, bahkan di dunia internasional. Rekan itu bercerita bahwa Seiko ber-movement manual wind dengan feature tanggal tidak diproduksi dalam jangka yang lama. Hal ini diakibatkan cost yang tinggi untuk pembuatannya. Dari sedikit referensi yang saya dapatkan, dikatakan bahwa seiko ber-movement 6602 adalah versi manual wind dari seri Sportsmatic. Seri ber-movement manual ini sering juga disebut Sportsmen.


Rata rata Seiko 6602 8050 yang pernah saya lihat tidak ada tulisan Waterproof di dial-nya. Power reserve jam ini masih sangat baik, yaitu sekitar 36jam. Akurasinya juga sama dengan Rolex Precision saya. Dari archive yang berisikan ribuan jenis movement arloji yang pernah dibuat, tidak terdapat jenis movement ini! Di timezone memang disebutkan bahwa movement 6602B digunakan oleh Seiko Sportsmen Calendar. Tetapi tidak diketahui kapan jenis ini di-release. Saya akan coba cari tau lebih jauh tentang Seiko ini, tapi ya pelan2... hehehe... nanti kalau ada informasi tambahan pasti saya bagi2.

Omega Speedmaster 3510.50

Omega Speedmaster 3510.50 atau yang sering disebut dengan Speedy Reduced ini memang bukan termasuk arloji vintage. Speedy Reduced diproduksi sejak tahun 1988 (menggunakan cal.1140) hingga saat ini (menggunakan cal.3220A sejak tahun 2003). Disebut dengan julukan Speedy Reduced dikarenakan design arloji ini yang serupa dengan Omega Speedmaster Professional atau lebih dikenal dengan Moonwatch. Secara tidak langsung ini adalah versi automatic dari Moonwatch, dengan ukuran casing yang lebih kecil. Mulai tahun 2003 (klo gak salah) Speedy Reduced dengan kaca Hesalite Crystal seperti yang saya miliki ini sudah discontinued. Sebagai penerusnya dibuat Speedy Reduced dengan kaca Sapphire Crystal dengan ref number 3539.50 . Saya mendapatkan arloji ini dalam kondisi sangat MINT. Arloji ini dibeli tahun 2004 dan masih disertai box, mata rantai tambahan, serta sertifikat dan bon pembelian.

Kenapa saya tertarik untuk memiliki arloji ini? Jawabannya adalah karena saya belum berhasil mendapatkan arloji impian saya Speedmaster Professional cal.861. hehehehe... Saya amat menyukai design Omega Speedmaster ini. Bisa dikatakan versi yang ada sekarang dengan kaca crystal sudah semakin di reduced (klo tidak mau dikatakan berbeda jauh) terutama dengan penggantian Hesalite Crystal menjadi Sapphire Crystal. karena Omega Speedmaster cal.321/861 atau yang sering disebut dengan istilah Moonwatch masih menggunakan kaca dengan material Hesalite Crystal ini.


Material Hesalite Crystal adalah material yang sangat tahan terhadap benturan, bahkan anti pecah. Di suatu artikel, saya pernah melihat kaca Hesalite Crystal ini dihantam sekuat2nya dengan martil. Apa yang terjadi? Gak kenapa kenapa tuh..!! Hanya saja memang material ini sangat mudah tergores. Tapi hebatnya lagi,untuk menghilangkannya juga sangat mudah. Cukup dipoles pelan saja, karena material ini susah sekali untuk tergores sampai dalam.


Yang jelas membedakan Speedy Reduced ini dengan Moonwatch adalah ukurannya. Diameter arloji ini sekitar 39.5mm without crown (di website Omega disebutkan 35.5mm dan sudah diakui ada kesalahan oleh pihak Omega). Movement yang digunakan juga berbeda. Moonwatch digerakkan oleh manual wind cal.861 sedangkan Speedy Reduced ini digerakkan oleh automatic ETA 2892-A2 dengan modul chrono dari Dubois Depraz 2020, Omega menyebutnya cal.3220/3220A.
Saya memasangkan NATO strap pada arloji ini agar terlihat lebih sporty dan tidak berkesan terlalu rapi. Sebenernya sih saya terobsesi sekali melihat Omega Moonwatch cal.321 yang dipasangkan dengan velcro strap. hehehehe... Karena memang waktu Omega Moonwatch ini dikenakan oleh para astronout NASA, yang digunakan adalah velcro strap agar dapat dipakai di lengan baju astronout-nya. Kasian juga ya, belum kesampaian punya Moonwatch jadi sementara punya yang reduced-nya juga gapapa.. hehehe..

Monday, February 11, 2008

Seiko 5 Sportsmatic cal.410 circa 1963


Awalnya saya gak terlalu tertarik dengan Seiko ini karena menurut saya nothing special selain daripada design-nya. Saya tertarik untuk mengakuisisi arloji ini dengan pertimbangan saya belum pernah memiliki Seiko vintage dengan casing warna gold, dan menurut saya warna emasnya tidak "murahan". Setelah berkorespondensi dengan rekan moderator di forum Seiko, saya mendapat keterangan bahwa ini adalah versi paling awal dari Seiko 5. Rekan tersebut juga memiliki versi yang sama, akan tetapi dial dan casing berwarna putih. Awalnya saya agak penasaran dengan casing, saya pernah baca di sebuah forum ada seorang penggemar yang memiliki arloji Seiko ini dan mengatakan bahwa casing jam ini dilapisi emas 18K dan bukan mikron. Karena masih kurang yakin, saya coba untuk menghubungi sang moderator forum. Ternyata beliau juga berkomentar bahwa memang casing Seiko ini dilapis emas 18K.


Casing jam ini berukuran 38mm dgn lebar lugs 18mm. Movement menggunakan cal.410 21 jewels dan masih bertuliskan Seikosha Sportsmatic. Saya belum bisa menampilkan movement-nya karena case back menggunakan sistem cungkil (snap on). Tulisan tulisan di case back juga sudah pudar, akan tetapi masih terlihat gambar Dolphin (lumba-lumba) dan tulisan Seiko Waterproof. Desain dial dengan inner bezel berwarna silver menurut saya membuat jam ini jadi terlihat sedikit mewah (atau perasaan saya aja ya?). Jarum menggunakan dauphine hands, dan tulisan di dial masih menggunakan teknologi sablon.

(SOLD) Rolex Oysterdate 6694

Rolex Oysterdate dengan ref. model number 6694 ini digerakkan oleh movement cal. 1225, manual wind 17 jewels dengan beat rate 21,600 bph. Nomer seri 35xxxxxx menunjukkan bahwa Rolex ini diproduksi pada tahun 1972. Dialnya yang berwarna champagne semakin menguatkan kesan antik (atau tua?? hehe..). Lagi lagi saya belum bisa menampilkan movement dari arloji ini dikarenakan case back-nya sudah saya minta kencangkan untuk menghindari kotoran dan lembab. Kondisi movement, power reserve dan akurasi masih sangat prima.



Rolex ini dilengkapi dengan rantai oyster tebal, namun kadang saya pasangkan dengan tali kulit hitam glossy dengan motif croco agar terkesan lebih vintage. Lugs berukuran 19mm, sehingga ukurannya "nanggung" untuk ukuran strap arloji yang banyak beredar di pasaran. Untuk menyesuaikan, saya menggunakan tali berukuran 20mm, karena apabila dipasangkan tali ukuran 18mm akan terlihat kedodoran. Sebenarnya ada strap kulit dengan ukuran 19mm, yang saya tau salah satunya adalah merk Morellato. Tapi sayangnya merk ini seperti hilang dari pasaran di Indonesia. Mungkin karena harganya yang relatif mahal. Tapi harga selalu berbanding dengan kualitas tentunya., Gimana dengan Rolex, apakah sekarang harganya masih sebanding dengan kualitasnya? Semua harus dikembalikan lagi ke subyektivitas masing-masing. :-)


Sold

Sunday, February 10, 2008

Alpina Cal.586 Manual Wind circa 1940

Gottlieb Hauser;
founding father of Alpina
(Swiss Watchmaker Corporation)


Mungkin ada beberapa dari kita yang jarang atau bahkan tidak pernah mendengar arloji dengan brand Alpina. Tapi apabila kita tanyakan kepada orang tua jaman dulu, pasti ada beberapa yang cukup akrab dengan merk ini. Kebetulan sekali arloji Alpina yang saya miliki adalah sama persis dengan milik buyut saya. hehehe.. Informasi ini saya dapat dari ayah saya setelah beliau melihat arloji ini (karena bapak saya suka minjem klo mau pergi ngapel. :-) )

Merk Alpina berawal pada tahun 1883 di Winterthur, Swiss. Pada masa itu, merk Alpina hanya tertera di dial arloji-arloji high end. Saat itu Alpina sudah menggunakan spiral buatan Breguet, balance wheel dengan mur dari emas, dan bahkan casing all gold. Merk ini sempat membuka cabang di Jerman (1909-1922) dengan brand Alpina Glashutte. Dari pabrik di Jerman inilah Alpina mengeluarkan movement pertamanya yang bersertifikasi Chronometer pada tahun 1912. Kemudian pada tahun 1913 merk ini membuat Marine Watch yang juga digunakan oleh angkatan laut Jerman.
Pada tahun itu Alpina berhadapan langsung (head to head) dengan merk Lange & Sohne yang sampai sekarang terkenal sebagai pembuat very high end watch. Bahkan karena Lange merasa terancam dengan kehadiran Alpina, hal ini sampai dibawa menjadi kasus di pengadilan karena Lange meng-klaim bahwa Alpina Glashutte bukan merupakan sepenuhnya arloji buatan Jerman (Glashutte). Walaupun mungkin alasan dibalik itu adalah karena takut tersaingi. :-) Akhirnya Alpina pun memenangkan kasus ini.
Karena timbulnya perang dunia I, pabrik Alpina di Jerman kesulitan untuk mendapatkan kiriman spare part dari pabrik di Swiss. Ditambah ketidaksukaan pasukan sekutu atas kerjasama antara Swiss-Jerman, merk Alpina Glashutte akhirnya "punah" pada tahun 1922. Pabrik di Jerman ini sekarang terkenal dengan brand Dugena. Merk Alpina kembali mengalami masa jaya-nya setelah usai perang dunia pertama, dibuktikan dengan hadirnya 2000 retailer di antero Eropa, mulai dari Portugal, Denmark, hingga ke Rusia (Uni Soviet).


Kesan pertama saya saat melihat arloji ini adalah "saya harus memilikinya!". Pada dasarnya saya bukan penggemar arloji dengan ukuran boysize (30mm-33mm), tapi arloji ini sungguh menarik perhatian saya karena warna dan design dialnya. Dial arloji ini berwarna champagne muda, dan design-nya menggunakan small second dilengkapi dengan arabic number pada angka 12,3,6, dan 9 dan index bundar berwarna emas. Jarum menggunakan leaf hands dan casing berukuran +/- 32mm dilengkapi dengan anti magnetic pada case back-nya.



Ketika pertama mendapatkan arloji ini, rekan saya (sang pemilik lama) mengatakan bahwa arloji ini dibuat tahun 1940-an awal. Saya agak terkejut dan kemudian segera mencari referensi di internet. Ternyata benar, cal.586 dengan design movement seperti yang digunakan arloji ini merupakan versi paling awal dari cal.586. Cal 586 dibuat antara tahun 1940 s/d tahun 1950-an, melalui 2 tahap pengembangan. Tahap pertama dengan menggunakan 15 jewels (terdiri dari 3 macam design) dan tahap ke-2 dengan menggunakan 17 jewels.


Arloji Alpina yang saya miliki ini adalah tipe yang masih menggunakan 15 jewels dengan rate 18,000 beat per hour. Power reserve masih sekitar 40jam (dari spek standarnya 46jam), dengan akurasi yang sangat baik. Saya rasa power reserve 40 jam adalah masih sangat baik untuk arloji seusia ini, apalagi akurasinya masih sangat terjaga.
Secara umum kondisi arloji ini dapat dikatakan sangat baik untuk ukuran arloji dengan usia lebih dari 60th.